Penelitian ini di lakukan pada sekelompok wanita alkoholoik dan yang bukan alkoholik, yang berusia antara 18 hingga 25 tahun dengan menggunakan pencitraan magnetic resonansi fungsional (FMRI). Penelity dari university of California, San Diego ini melakukan pemantauan aktifitas otak ketika para wanita terseut mengerjakan beberapa tugas yang menguji ingatan mereka, sedikitnya 72 jam setelah saat terakhir mengkonsumsi minuman keras.
Sepuluh wanita alkoholik tersebut mendapat hasil tes yang buruk dan menunjukkan beberapa perbedaaan fungsional di beberapa wilayah tertentu diotak dibandingkan dengan20 wanita yang sehat, seperti yang dilaporkan dalam Journal of Alcoholism: Climical and Experimental Research.
Sayangnya hal ini tidak diteliti lebih lanjut, sehingga tidak jelas diketahui apakah memang penyalahgunaan alcohol yang menyebabkan perubahan di otak itu, ataukah memang sudah ada sejak semula. Juga tidak diketahui apakah beberapa perubahan diotak itu bersifat permanen atau hanya sementara saja bila mereka berhenti mengkonsumsi alkohol.
Meskipun pada penelitian ini, para wanita muda tidak mengalami kerusakan pada struktur otaknya, namun terlihat adanya beberapa kelainan ringan yang mungkin menandakan masalah yang akan muncul kemudian.
Sign up here with your email