PADA masa sekarang ini banyak sekali metode pengobatan yang bisa di-jadikan pilihan tanpa mengabaikan metode pengobatan konvensional atau pengobatan secara medis. Salah satu dari alternatif pengobatan yang bisa dijadikan pilihan adalah metode bekam.
Bekam adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang berarti ‘membuang darah’. Dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah hijamah dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah ‘cupping ‘ karena menggunakan cawan atau mangkuk kecil sebagai medianya. "Terapi bekam telah dikenal sejak jaman Nabi Muhammad SAW."
"Terapi ini telah menyebar dari Timur Tengah, kemudian meluas ke Eropa dan Asia. Sekilas terapi ini terlihat menyeramkan karena dapat mengeluarkan darah dari tubuh. Namun tidak perlu takut, karena darah yang diambil berasal dari permukaan kulit (epidermis). Salah seorang pasien yang menjalani bekam mengaku tidak sakit sama sekali, bahkan terlihat rileks ketika diajak ngobrol.
Terapi bekam cukup populer di banyak negara Eropa dan Amerika, di perguruan tinggi-perguruan tinggi dan akademi-akademi yang mengajarkan kurikulum pcngobatan alternatif dan pengobatan pelengkap, serta di banyak pusat pengobatan dengan berbagai sarananya. Pengobatan bekam menduduki posisi yang menonjol di antara berbagai sarana pengobatan ini, baik dilihat dari sisi pengajaran maupun prakteknya.
Jenis-jenis bekam
Terapi bekam secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori bekam kering (dry cupping) dan bekam basah (wet cupping). Terapi bekam kering cenderung lebih banyak dipraktekkan di wilayah Timur Jauh, sedangkan bekam basah men jadi favorit di wilayah Timur Tengah dan Eropa Timur.
Bekam kering atau bekam angin (Hi-jamah Jaaffah), yaitu menghisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mewgeluarkan darah kotor. Manfaat bekam kering ini antara lain untuk mengurangi rasa sakit secara darurat atau digunakan untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung karena sakit rheumatik. Bekam kering baik bagi orang yang tidak tahan suntikan jarum dan takut melihat darah.
Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama 3 hari. Terapi bekam kering dilakukan pada mereka yang kesulitan bergerak, mengalami mimisan, gangguan buang air, haid tidak lancar dan mengalami mual.
Sedangkan bekam basah (Hijamah Rothbah), diawali dengan melakukan bekam kering, kemudian permukaan kulit dilukai dengan jarum tajam (lancet), lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9 menit, lalu dibuang darah kotornya. Penghisapan tidak lebih dari 7 kali hisapan, dan selama 3 jam setelah dibekam, kulit yang lebam itu tidak boleh disiram air. Jarak waktu pengulangan bekam pada tempat yang sama adalah 3 minggu saja.
Menurut Hennawy (2004), terapi bekam diindikasikan untuk penanganan beberapa penyakit terutama gangguan sirkulasi darah, mengobati nyeri, inflamasi atau peradangan, relaksasi fisik dan mental, varises pada pembuluh darah vena dan relaksasi jaringan dalam serta dapat meningkatkan kesuburan.
Prinsip-prinsip akupunktur dan akupressure sangatlah mirip dengan terapi bel:am basah, hanya saja pada bekam basah melibatkan pengeluaran darah sedangkan pada akupunktur clan akupressur menggunakan isapan clan stimulasi pada titik-titik tertentu untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pengeluaran darah (Blood letting) itu sebenarnya merupakan salah satu di antara teknik Akupunktur tertua (Dharmananda, 2004).
Tehnik Bekam
Sebelum dibekam, pasien disarankan berpuasa atau tidak memal:an makanan berat 2-3 jam sebelumnya. Cara pengobatan bekam diawali dengan mengoleskan alkohol pada kulit yang akan dibekam untuk mensterilkan kulit. Jika pada bagian yang akan dibekam terdapat rambut atau bulu, maka akan dibersihkan atau dicukur terlebih dahulu.
Setelah itu kop bekam ditaruh di atas kulit, tepatnya di titik-titik tertentu yang akan diobati. Kemudian kop tersebut dihisap dengan menggunakan alat hisap (hand pump) dan dibiarkan selama lima menit. Setelah lima menit, kop dilepaskan. Saat itu warna kulit telah berubah menjadi merah dan kehitaman. Kemudian kulit ditusuk-tusuk dengan jarum atau disayat kecil-kecil menggunakan silet guna mengeluarkan darah kotor, lalu kembali dipasangi kop di tempat yang sama dan dihisap kembali Perlahan-lahan keluarlah darah kotor yang menggenangi kop. Darah yang keluar bisa bermacam-macam. Tergantung dari penyakit yang diderita. Biasanya penghisapan ini diulangi 2-3 kali hingga darah berhenti keluar.
Frekuensi melakukan bekam tergantung penyakit yang diderita, bisa seminggu sekali atau dua minggu sekali. Bagi yang hanya ingin mengeluarkan darah kotor, terapi bekam cukup dilakukan 3 bulan sekali.
Biasanya setelah dibekatn, efek sampingnya adalah mengantuk, sehingga dianjurkan untuk tidak melakukan kegiatan setelah dibekam.
Bekam juga tidak membuat kecanduan. Kebanyakan pasien tidak perlu bolak-balik untuk dibekam. Semua itu tergantung dengan penyakit yang diderita.
Pada beberapa kasus dimana syarat pembekaman kurang terpenuhi, kadangkadang muncul efek samping berupa mual/muntah, hal ini bisa terjadi bila pasien yang dibekam mengkonsumsi makanan berat saat hendak dibekam. Efek samping yang lain adalah lemas, kemungkinan karena terlalu banyak titik atau tempat yang dibekam. Selanjutnya ada pula pasien yang pernah mengalami gelembung atau bulla di daerah atau area titik pembekaman, boleh jadi hal ini karena pembekaman terlalu lama dan kekuatan pompa terlalu kuat. Adapun jika dilakukan sesuai prosedur pembekaman maka efek samping tersebut jarang sekali terjadi.
Orang yang ditunda pembekamannya apabila ingin dibekam adalah, wanita hamil (pada daerah perut dan punggung bawah), wanita menstruasi dan nifas, orang yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah, sedang cuci darah, baru melakukan donor darah, penderita dengan kondisi yang sangat lemah dan tekanan darah sangat rendah, serta orang yang sedang kelaparan/kenyang/gugup (fobia).
Tips Sebelum Berbekam
Metode bekam, bukanlah satu satunya tehnik pengobatan yang mampu mengobati segala jenis penyakit dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Bagaimanapun metode pengobatan konvensional atau pengobatan medis maupun penggabungan dari beberapa metode pengobatan yang lain tetap menjadi andalan kita manakala timbul penyakit maupun gangguan kesehatan lainnya. Namun mengingat biayanya yang relatif murah dan khasiatnya yang banyak diakui oleh sejumlah pasien yang pernah melakukan terapi ini. Maka metode pengobatan dengan cara dibekam ini bisa menjadi alternatif bagi masyarakat.
Beberapa hal yang perlu diingat sebelum memutuskan untuk menjalani terapi bekam adalah dengan memilih terapis bekam yang telah mempunyai sertifikat dan diutamakan memiliki pendidikan atau pengetahuan medis yang cukup. Kemudian pastikan juga terapis tersebut memiliki peralatan standar sterilisasi yang memadai serta menggunakan peralatan medis standar seperti sarung tangan, masker, pisau bedah, kassa steril dan lain-lain yang digunakan saat melakukan bekam.
Oleh : Arihta Pandia, S.Si, Apt.
Sumber : Harian analisa
Sign up here with your email